April 10, 2012

"Nyangkut di pohon"

Tanggal 14 Maret 2012, tepatnya jam 12:34
Manjatin pohon belimbing di rumah temen . Niatnya sih, ngambil belimbing, eh ternyata ga kesampean, malahan digigitin semut yang super banyak, pedes lagi tuh semut, soalnya dia masuk ke mulut *haha* terus kemakan deh tuh semut. Gila sengsara banget pas di atas sana, rasanya ga bisa lagi turun ke bawah, yang nyebelinnya lagi, temen-temen malah asik ngerekam, bukannya ngebantuin. Nasib, tapi gapapalah  :D
Lain kali ga mau lagi deh manjat pohon pake rok
by : Della Febriana

Daftar Negara dengan Penduduk Paling Bahagia. Indonesia Peringkat Berapa ya ?

Minggu lalu, PBB merilis "Daftar Kebahagiaan Dunia". Dan meskipun negara-negara peringkat teratas merupakan negara kaya, mereka yang berkumpul dalam pertemuan puncak PBB di New York mengatakan bahwa negara yang kaya belum tentu bahagia.

Pertemuan untuk meluncurkan laporan tersebut pertama dicetuskan oleh Bhutan, negara kecil Himalaya yang 30 tahun lalu membuat penelitian untuk mencari Kebahagiaan Bruto Nasional negaranya.

Menurut Majalah Time, Perdana Menteri Bhutan Lyonchhen Jigmi Y. Thinley, mendorong negara lain untuk melakukan hal yang sama.

"Tujuan pembangunan adalah untuk menciptakan kondisi yang kondusif melalui kebijakan publik, untuk mengejar tujuan akhir yakni kebahagiaan semua warga negara," ujarnya dalam konferensi tersebut.

Ekonom Jeffery Sachs, yang mengedit Laporan Kebahagiaan Dunia mengatakan kebahagiaan dapat dicapai dari kesejahteraan ekonomi yang diukur dengan GNP.

"GNP (Gross National Product/Produk Domestik Bruto) dengan sendirinya tidak sama dengan kebahagiaan," kata Sachs pada konferensi tersebut, menurut Time.

"A.S. telah mengalami tiga kali peningkatan GNP per kapita sejak tahun 1960, namun jarum kebahagiaan tak juga beranjak. Negara-negara lain telah mengejar dengan keuntungan yang jauh lebih besar dari segi kebahagiaan, bahkan pada tingkat pendapatan per kapita yang jauh lebih rendah."

Laporan ini mencatat bahwa faktor-faktor sosial seperti kekuatan dukungan sosial, tidak adanya korupsi, dan tingkat kebebasan pribadi, lebih penting daripada kekayaan.

Juga terdapat sejumlah saran bagi pemerintah untuk meningkatkan kebahagiaan masyarakat termasuk membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka, memperkuat sistem sosial, melaksanakan kebijakan tenaga kerja secara aktif, membatasi skala emisi gas rumah kaca, meningkatkan pelayanan kesehatan mental, meningkatkan pelayanan kesehatan fisik, dan membantu menolak hiper-komersialisme.

Berikut ini peringkat 10 besar negara paling bahagia:

1. Denmark
2. Finlandia
3. Norwegia
4. Belanda
5. Kanada
6. Swiss
7. Swedia
8. Selandia Baru
9. Australia
10. Irlandia


Amerika Serikat berada di peringkat 11, sedangkan Inggris ada di posisi 18. Posisi paling bontot, yaitu 156, diduduki oleh Togo.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Negara kita ada di posisi nomor 83, jauh berada di belakang Myanmar (peringkat 74), Thailand (peringkat 52), Malaysia (peringkat 51), dan Singapura yang menjadi negara paling bahagia di Asia Tenggara dengan peringkat 33.